|
anak gembala |
Seorang anak gembala tengah asyik meniup serulingnya di bawah pohon bambuyang rindang,sambil memperahatikan sapi-sapinya yang tengah merumput di sebuah padang ilalang yang hijau.
Udara yang sejuk dan nyanyian burung yang berkicau membuat si anak gembala mengantuk. Dan,tak lama kemudian ia pun tertidur pulas di tiup angin yang berhembus sepoi-sepoi. Ketika terbangun hari sudah mulai petang dan tiba waktunya untuk menggiring sapi-sapinya kembali ke kandang. Dengan sigap, ia pun segera melompat ke punggung salah satu sapi kesayangannya yang sangat akrab dengannya. Setelah berada di atas punggung sapinya tersebut, ia pun mulai menghitung jumlah hewan peliharaannya."satu,dua,tiga,empat....." Dan tiba-tiba ia berseru,"Celaka,sapiku hilang satu."
Dengan perasaan was was, si anak gembala mencoba memastikan kembali jumlah sapinya." Benar, cuma ada sembilan ekor,mestinya ada sepuluh. Jangan-jangan ada yang mencuri sapiku ketika aku terlelap," katanya sambil menduga-duga siapa yang telah tega mencuri ternak peliharaannya.
Setelah berulang-ulang mengkitung, ia pun mulai putus asa dan tidak berani pulang kerumah karena khawatir akan mendapatkan hukuman dari majikannya.
Ketika hari sudah mulai agak gelap, seorang bapak tua menghampiri anak gembala yang tengah kebingungan itu. "Hei,Anak muda,ada apa gerangan? Wajahmu tampak pucat-pasi seperti itu?" tanya orang tua itu ingin tahu." Sapiku hilang satu, di curi orang," seru anak gembala itu. "Memangnya berapa ekor jumlah sapimu?" lanjut orang tua itu bertanya.
"Harusnya ada sepuluh ekor, tapi sekarang hanya ada sembilan ekor," kata anak gembala itu sambil menghitung kembali sapi-sapinya.
Si bapak tua pun mencoba ikut menghitung julah sapi si anak gembala itu. " Satu, dua, tiga....sembilan, sepuluh. Lho, sapimu ada sepuluh.mengapa kamu bilang sembilan?" tanya bapak tua itu.
Si anak gembala kembali menghitung dengan lebih cermat," Satu,dua,tiga....sembilan. Cuma sembilan,pak, bukan sepuluh." tegas si anak gembala itu.
Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya si bapak tua menunjukkan di mana letak persoalannya.
"Anak muda,coba kamu tengok sapi yang kamu tunggangi,apakah ia juga sudah kamu hitung?" tanya si bapak tua.
"Aha....saya tahu masalahnya sekarang," seru anak gembala itu sambil menertawakan kebodohan dirinya sendiri yang sejak tadi tidak menghitung sapi yang tengah di tumpangi itu.
*****
Sebelum kita mentertawakan orang lain, lebih baik kita melihat kekurangan pada diri kita masing-masing........
MOHON DI MAAFKAN BILA ADA KESALAHAN DALAM TULISAN SAYA INI....!!!
|
Anak gembala sapi |